Sendiri menatap dunia yang penuh dengan basa-basi
Semuanya hanya basa basi semu yang dipertaruhkan demi suatu nama, demi suatu jabatan.
Ya, semua tunduk pada basi-basi itu, karena hidup memang penuh dengan lidah kabaikan walaupun seonggok daging tidak pernah demikian.
Semua cerita, semua tawa, semua duka, semua basa-basi ada pertanggungjawabannya.
Apakah anda sudah siap?
Mengapa sulit untu tidak terus terang saja?
Apakah lidahmu penuh dengan kabaikan sehingga kamu tidak berani untuk mengungkapkan yang sejatinya?
Bukan, tapi seonggok daging padamu yang belum siap untuk menerima kebaikan. Sungguh, kabaikan hanya sanggup dimiliki oleh sebongkah daging ini.
Desa pengabdian, 13/05/2011. Jum’at, 9.55
No comments:
Post a Comment