Friday, October 10, 2014

Project Proofreading Buku Prof Attas



Ini proofreading session pertama :)



Apaaa??! Jadi Proofreader? Buku Al Mukarram Prof Naquib Al Attas pulak? What! Oh incredible! Yaa.. bulan February yang lalu saya dipilih oleh Prof Zainy dan 3 mahasiswa lainnya untuk mengerjakan proofreading beberapa buku Prof Attas yang akan disatukan menjadi satu Risalah! Bulan February ini adalah pertemuan pertama kami dengan Prof Zainiy untuk menanyakan persetujuan dan sekaligus briefing singkat. Hellow, saya tidak pernah bermimpi untuk mem proofreadingkan buku, lagi-lagi buknya Prof Attas, tidak pantas! Hhehe, setelah ikut rapat awal dengan Prof Zainiy semua jadi jelas kenapa saya dipilih untuk ngerjain proofreading ini; Prof Wan (Director CASIS) yang menyuruh Prof Zainiy untuk memilih kami ngerjain project ini dengan tujuan yang utama dan mulia supaya kami-kami ini melek dan baca semua karya-karya Prof Attas. Goood! Memang iya, saya belum membabat habis karya-karya Prof Attas yang luar biasa itu; bisa karena sulitnya memahami bahasa-bahasanya yang terlalu tinggi dan bisa jadi karena saya sendiri yang malas. Hehhe. So, mau tidak mau kalau mau jadi proofreader harus membaca seluruh bukunya, kata per kata, kalimat per kalimat dan paragraf per paragraf, Luarbiasa! Jujur, kadang saya ingin muntah, rupanya menjadi teliti itu tidak mudah! Hooiiik! Oke, pekerjaan dimulai Maret lalu dan yang harus kami kerjakan adalah mencari kata-kata yang salah dengan merujuk ke buku aslinya; karena copian yang kami proofread ini adalah hasil scan dari buku yang diubah ke dalam bentuk word, bisa bayangin kan banyaknya huruf yang bergeser dan salah diacritic, salah ejaan dan beberapa kesalahan lainnya.
Last Session Proofreading





CASIS Lecturer Assistants 2014

These are Lecturer Assistants for this semester.  LA Meeting.


Institusi tempat di mana saya menghabiskan masa-masa studi master sekarang adalah memang aneh bin ajaib. Lain daripada yang lain. Kalau boleh saya bilang, ini institusi yang tidak normal ( tapi, ntar dulu, jangan terlalu terburu-buru kau menyimpulkan apa makna di balik kalimat saya ini). Di awal-awal saya menjadi mahasiswa di sini sempat shock sampai setahun; shock ini lebih cocoknya saya sebut dengan intellectual shock. Yes it is, indeed! Bukan hanya shock culture – culture Aceh dan Malaysia secara umum memang rada-rada sama. Sempat ada niat dalam hati terdalam untuk pindah saja ke universitas lain yang lebih normal sebagaimana normalnya prosedure kuliah master di universitas lain. Perihal normal dan tidak normalnya prosedure perkuliahan CASIS akan saya sampaikan secara khusus di bab yang lain. Nah, maka supaya kelancaran proses belajar-mengajar berjalan lancar (ingat, CASIS adalah program Master Full Research, tapi kami selalu ada kelas dari Senin sampai Minggu! Lagi, perihal keabnormalan ini akan saya sampaikan dalam bab yang sama yang telah saya sebutkan) ( dan FYI; mahasiswa yang masuk dalam perkuliahan Pemikiran ini luarbiasa pintar dan rajinnya, nangiss saya tertinggal muluk!) keharusan adanya Asisten Perkuliahan adalah niscaya; agar tidak kacau sistem dan ada person in charge yang paling tidak bisa memuluskan jalannya perkuliahan setiap semester. 

Thursday, October 2, 2014

Jilbab Aku, Jilbab Mereka..Beda!!!!!

Siapa yang tidak suka dengan keindahan? Rapi, bersih, menyenangkan, enak dipandang, susah dibuang, enak diterawang. Sudah lama aku ingin menulis tentang jilbab, jilbab aku dan jilbab orang. Saya mau deskripsikan perbedaan pokok dan inti terlebih dahulu tentang perbedaan jilbab aku dan mereka. Sekarang pertanyaan besar saya sendiri adalah, ini urusan saya ngurusin jilbab orang? Bukan! Oke, saya penasaran dengan jilbab mereka yang selalu rapi dan menyenangkan untuk dilihat. Helo, aku sekarang tinggal di Kuala Lumpur sementara waktu di mana majoritasnya adalah muslim dan banyak yang berjilbab ( yang perempuan yaa bukan laki-laki maksud guwe . Diam-diam sekarang aku suka perhatiin perempuan, uisshh jangan husnudhon Iya, saya heran liat cewek-cewek di sini; mau langsing, setengah gendut, gendut, muda, setengah tua, sangat tua, cara pakek jilbabnya rapi, mbak! Saya suka perhatiin mereka lama-lama khususnya lagi dandanin jilbab setelah shalat 5 waktu, kemana-mana mereka rapiin jilbab gak salah kalau kondisi jilbab mereka di waktu pagi keluar dari rumah sampai sore atau malam nyampe rumah lagi adalah dalam keadaan sehat dan tetep rapi. Jilbab mereka pagi, sore dan malam tidak ada bedanya, tetap rapi dan anggun memesona. Mereka sangat peduli dengan kerapian jilbab mereka walau dalam keadaan bagaimana pun, kalau makek jilbab tetap bercermin mau di cermin atau pakai handphone. Asiiik! Saya??? Mau tau kerapian jilbab saya? Kondisi jilbab di pagi hari kayak baru aja dikejar kambing mau dikurban, kalau di sore hari gak da bedanya ah, sama ajah sedikit lebih parah, kondisinya kayak dikejar kerbau keserupan jin beranak 5! Boro-boro bercermin ketika makek jilbab, cukup dindinng dan perasaan menjadi cermin hatiku. Ambooiiii! oke sekalian dulu laporan gak jelas, eh saya lagi galau thesiss!! Ampuuuunnn. saya banyak kerjaaan!

Tuesday, September 9, 2014

September Resolution


September Resolution
#1 Kemarin 5 September 2014 saya membaca sebuah artikel dengan judul 12 Lessons of Waking Up at 4:30 a.m. for 21 Days; yang membuat saya tertantang untuk melakukan apa yang dilakukan oleh penulis artikel tersebut. Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang laurbiasa namun membiasakannya dan comitted untuk terus melakukannya adalah tantangan yang luarbiasa. Penulis artikel ini menyampaikan dan mengabarkan berita keberhasilannya atas planning untuk menjadi morning person dengan commited pada jadwal bangun pagi pada jam 4.30 am. Menurut saya pribadi, ini adalah resolusi yang luarbiasa menantang meski hasilnya juga luarbiasa mencerahkan.  Ditambah lagi, sang penulis adalah seorang nonmuslim kayaknya, masih single, dan laki-laki, ini adalah tantangan buat saya sebagai seorang muslim, perempuan lagi dan masih single juga. Hahha Yaiyalah, kalau seorang laki-laki single nonmuslim saja bisa ngatur waktu bangun lebih awal, kenapa saya perempuan single dan muslim lagi gak bisa?? Makanya setelah membaca artikel tersebut, saya langsung bertekad bulat untuk bisa bangun lebih awal. Harus bisa, harus bisa titik. Bangun lebih awal 4. 30 adalah kebiasaan wajib bagi saya saat masih menjadi santri di pesantren dulu, kalau bangun telat berarti hukuman adalah ganjarannya. Ini bukanlah sistem kekerasan, ini adalah upaya penerapan kedisiplinan kepada anak didik. Namun, setelah keluar dari pesantren kebiasaan bangun lebih awal pergi begitu saja dan ya pergi. Kembali ke artikel yang menantang tadi, maka saya berkeputusan untuk hari selanjutnya yaitu hari ini tanggal 6 September 2014 memulai pertualangan tantangan menjadi morning person. Dan uyeee Alhamdulillah untuk hari ini berhasil, saya bangun 4.20 am karena saya set alarm 4.20 am dengan jam tidur agak telat yaitu 11.53 pm karena masih membaca, belum ada rasa ngantuk tapi yakinlah kalau buku sudah di tangan jangan harap bisa berlama-lamaan. Haha. Setelah bangun 4.20 am , saya mandi biar kagak nguap+ngantuk lagi, kemudian shalat tahajjud dan buka laptop membaca bahan-bahan artikel yang sudah di download kemarin di kampus. Selang setengah jam kemudian saya kembali shalat fajar lagi, dan ngaji sambil nunggu azan shubuh. Setelah shalat shubuh, saya kembali ke laptop untuk membaca artikel yang masih tersisa, namun perasaan ingin tidur lagi memaksa, rasa kantuk hampir tak tertahankan, namun saya paksakan diri untuk tidak kembali ke peraduan, dan supaya nafsu tidur saya pergi, saya  membuka ceramah Hamzah Yusuf yang sudah saya download, dan memontok lawak aceh (ini usaha terakhir supaya tidak tidur lagi) Haha. Dan Uyeee, alhamdulillah saya tidak tidur lagi paling tidak sampai sekarang, karena setelah nonton beberapa video yang menghiburkan akhirnya saya mendapat energi untuk menulis jurnal hari tentang resolusi morning person, Eittsss jangaaaan senang dulu, saya perlu 21 hari latihan untuk membiasakan kebiasaan menantang ini, begitu kata sang penulis artikel menantang itu. Nah kan, kalau nonmuslim saja bisa bangun lebih awal dengan alasan yang tidak berlandakan spritual, maka HARUS lah seorang muslim lebih dari itu. Jika nonmuslim berniat untuk mendapat keuntungan dunia, maka HARUS lah muslim berniat untuk mendapat keuntungan dunia akhirat. Rugikan bangun di sepertiga malam penuh berkah tapi kegiatan kita cuma ngecek email kerja, membaca jurnal, dan kegiatan ‘kosong” lainnya.

Saya berjanji untuk tidak tidur lagi setelah subuh, seperti kebiasaan yang sering saya lakukan. Artikel ini menjadi tantangan bagi saya, iya saya harus lebih baik daripada mereka nonmuslim paling tidak dalam hal bangun pagi dan tentunya tidak tidur setelah shubuh. Karena bagi saya tidak tidur setelah shubuh juga sebuah prestasi cemerlang yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang mensyukuri hidup. Enough here for today J
Semangat bekerja THESIS! 

( 6 September 2014, Sabtu 7.30)

#2 Ini hari kedua untuk menjalani eksekusi perjanjian 21hari, so, bagaimana? Berhasil? Oke, bangun sesuai dengan perintah alarm tetap berjalan yaitu pukul 4.20 am, namun saya berontak dengan komitmen saya karena benar-benar tidak sanggup menahan kantuk yang durjana. Setelah shalat shubuh dan mengerjakan proofreading sebentar, saya menyembuhkan rasa kantuk dengan merebahkan kepala di atas dua lengan saya untuk sementara waktu daripada saya menuju tempat tidur yang lena, sudah pasti sangat nyenyak tidurnya. Ini memang rasa kantuk yang datang dari adat kebiasaan, jangan salahkan setan walaupun dia adalah tersangka sebenarnya dalam hal menggoda. Maka, ini adalah salah saya, karena benar-benar menyiksa rasa kantuk ini akhirnya saya pindah ke ranjang dan tidur pulas setelah shubuh, hah? You know, I have made my promise, i broke it. Misi eksekusi perjanjian 21hari tidak berjalan dengan mulus hari ini. Ingatlah, tidur setelah subuh itu mengundang ketidakberkahan harimu, langit dan bumi tidak mendukung agenda harianmu! Oh my bad, i did wrong! Keep your promise, Make it true! Tidak tidur setelah subuh adalah prestasi yang mengagumkan! Keep fighting for tomorrow, be closed to Allah!
19 days left! You can do it!
Enough for today, Minggu,7 September 2014, 22.02 pm)

#3 Hai... update update eksekusi resolusi september ini! Hari ketiga semakin terbiasa saya bangun pagi-pagi, tidak ada rasa malas sedikit pun meski saya tidur telat,tetap bangunya teh botol sosro, pukul 4.20 am. Nikmat sekali memang bangun pagi-pagi sekali itu seakan-akan setiap lapis langit dan bumi mendoakan untuk kemudahan kita. Trust me, guaranteed! That's why, my mother is used to waking up early in the morning. Lovely mom and Dad! Baru tiga hari saya jalani janji saya ini, rasanya banyak perubahan dalam diri saya, emotionally, emm maybe  physically as well. Hari eksekusi ketiga tidak ada cobaan sama sekali alias tidak mengantuk bahkan saya semangat sekali membaca berbagai macam buku. Hahaha. Namun kasian, dhuha ketinggalan karena terlalu cepat ngampus untuk settled up things di kampus. Semoga saya bisa komitmen dengan janji yang berat tapi sangat menguntungkan ini. Aniwe, kemarin (hari ketiga eksekusi) adalah hari yang melelahkan karena di kampus ada acara penyambutan mahasiswa baru, jadi acaranya sampai tengah hari. Hmm, eniwe masih kepikiran tentang proposal thesis yang belum kelar kelar karena belum mendapat ilham . Well, enough for today, a great day, it was! Semangat! ( Selasa, 9 September 2014)
Day 4 (Selasa)# Emm, masih bangun tepat waktu, eh tapi banyak ngantuknya setelah shubuh!
Day 5 (Rabu)# Emm, rencana masih berjalan dengan kenyataan, bangun 4,20 am awesome! Rasa ngantuk setelah shubuh belum bisa sembuh :(
Day 6 (Kamis)# OOoooOO my GOD. the fact didnt go with the plan. Hikshikshiks I slept earlier one our than usual, unfortunately I woke up at 6.00 am, It was too late pertaining to my plan I didnt hear the alarm. I didnt put it by my side :( Toooobat. One day failed!

Tuesday, September 2, 2014

Penyakit kronis!

Dari kosan tadi sudah pasang target mau ngabisin buku, jadi sanking tamaknya saya bawa buku bacaan sejumlah 3 buku, 3-3 nya adalah buku berat,bacaan berat! seberat traktor! Ini adalah target di rumah, sampai di perpustakaan kadang target bisa jadi berjalan mulus atau malah meleset 4000 mile. kata-kata  atau ini lah yang selalu menjadi pilihan yang selalu saya hindari tapi terjadi. Sengaja datang pagi-pagi, cari spot yang paling aman dan nyaman, duduk manis mulai baca buku! dari gaya baca buku saja saya sudah ada sugesti akan menutup mata. hahah. Selalu!!! mengapa begini, selalu kalau saya baca buku ilmiah yang berat yang sangat berniat untuk membaca dan bahkan saya menikmatinya tapi ujung-ujungnya ngantuk! Kenapa, hah??? Coba saja kalau baca novel, mata saya baik-baik saja, tidak ada penghalang sama sekali! Akhirnya ketiga buku sudah saya ganti untuk mengindari ngantuk dengan menukar buku bacaan, tetap saja tidak fokus karena sugestinya adalah mengantuk dan tidak masuk apa yang saya baca. Oh,,, apa ini setan??? Untuk menghindari rasa kantuk yang keterlaluan, akhirnya saya teringat untuk mencari halaman facebook salah satu dosen IAIN Ar Raniry yang tulisannya selalu dipuji oleh Professor saya disini. Sudah lama ingin menjumpai beliau ketika di Aceh hanya untuk menyampaikan salam dari Professor saya di sini, namun sayangnya tidak pernah terjadi! Saya kirim email ke email kantornya, juga gak dibalas, ke kantornya juga baru saja rupanya beliau baru saja pindah kantor, inisiatif lain adalah mencari di facebook siapa tau beliau aktif di media sosial itu. Saya ketik nama Amirul Hadi, banyak muncul pilihan, namun satupun bukan pilihan!


Wednesday, August 27, 2014

Idea, blank!

Susah setahun di KL,menjalani hari-hari dengan penuh kejutan. Semenjak 2013 dan terdaftar sebagai mahasiswa master di salah satu kampus terkenal, kononnya. Universiti Teknologi Malaysia. Bukan, saya bukan anak engineering kok. Dengarkan saya baik-baik, Ini adalah kejutan yang pertama #saya mendaftar beasiswa pemerintah Aceh ke luar negeri dengan negara tujuan adalah Helsinki. Dan rupanya pihak Helsinki dengan Pemerintah Aceh belum ada Mou berkaitan hal ihwal pengiriman anak-anak Aceh ke universitas di sana. okelah tidak mengapa, dan kebetulan nilai TOEFL saya belum sebagus yang dipinta oleh pihak universitas di Helsinki dan ditambah lagi pendaftaran di Helsinki tidak segampang mendaftar di indonesia dan negara tetangga. saya harus menunggu ujung tahun depan untuk mendaftarnya lagi. Oke, in the meanwhile say see you again Helsinki! Kejutan kedua# sebelum tamat dari perkuliahan sarjana strata 1 saya sudah mulai mengincar kampus untuk melanjutkan pendidikan S2 saya. Jatuhlah saya pada salah alamat di web yang namanya memikat hati dan ingatan ku, assiikk CASIS (Centre for Advanced Studies on Islam, Science and Civilisation). Setelah membaca visi dan misi dan segala hal yang berkaitan tentang latarbelakang berdirinya institusi ini. semakin jatuhlah cinta saya. Ujung dari peristiwa kejatuhan cinta saya ini, saya mengirm email ke alamat email CASIS office. Honestly, I didnt really know the nature if studying here. Just want to be here, study here, I didnt know anyone. Oke. I sent the email in November 2011,  after waiting for some time apparently I must say good bye for this great oppurtunity. Oke, good bye. Kejutan seterusnya adalah# based on my parents' approval and financial aid, I applied in Psikologi Universitas Gajah Mada,  i was accepted and joint the matriculation for 4 months. I enjoyed being a proud student here and enjoyed studying here very much! I really love the environment. I love Jogja! Sedikit aneh memang kenapa saya sampai meninggalkan UGM begitu saja, padahal susah lho lulus ke UGM, jurusan Psikologi lagi, itu kata orang sih! Banyak pertimbangan yang harus saya timbang dan pikirkan


Sakit Sekarat

Semua kita adalah orang baik, yang ingin mengerjakan hal yang baik-baik saja; di waktu yang baik dan untuk yang terbaik. Dan kebanyakannya, itu hanya sebuah bentuk suggesti saja yang terkadang susah untuk dibuktikan. Sudah 2 minggu saya berada di perantauan dan padahal musim perkuliahan belum dimulai namun mengingat banyak hal yang harus saya rampungkan, saya balik awal ke KL. Selama ini kampung saya sudah merampungkan itenerary dan schedule terbaik untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus disubmit dan juga membaca buku-buku penting yang harus dilahap sampai habis. And guess what? sampai di sini semua schedule yang telah terprogram tidak terjadi dengan semestinya! Mau salahin siapa, eh?? Mari bercermin kembali wahai Nabila! You are not middle school student any longer! Ooo I now know what the most dangerous disease is... :(