
Well, saya memang tidak punya banyak teman meski saya cepat adaptasi dengan orang-orang yang baru saja saya temui . Tidak pernah saya pungkiri, teman itu penting lho! apa pun alasannya. Dan sekali lagi, saya bukan orang yang memuja-muja teman sebagaimana banyak orang yang mengatakan bahwa persahabatan itu indah, lebih dari segala-galanya, and bla..bla. Eniwei, saya berani berkata begini karena saya memiliki latara belakang kehidupan saya tentang teman, sahabat, kawan atau apalah namanya. Nah, ini bukan subjektiv atau apalah pantas disebut, namun inilah simpulan saya tentang nilai persahabatan sejati yang telah saya dapatkan selama 22 tahun hidup di bumi Tuhan bersama kawanan manusia lainnya.
***
Siapa yang tidak mau memiliki sahabat? Semua pasti ingin memilikinya, sungguh tidak normal jika ada manusia yang tidak ingin memiliki makhluk berharga ini. Saling share and care, take and give itu inti persahabatan yang dapat memecahkan segala kesulitan dan kerumitan hidup. Hidup indah jika prinsip ini benar-benar tulus termanifestasikan dalam setiap pribadi yang siap untuk menjalani persahabatan. Saya akui, di luar sana pasti banyak persahabatan yang masih melandaskan diri pada prinsip persahabatan ini. Saya akan memberikan contoh yang saya anggap sangat luar biasa pemaknaan nilai persahabatan meski dalam dunia fiksi, ya seperti persahabatan dalam novel Laskar Pelangi atau dalam film 3 Idiots. It is such a extraordinary friendship story! Andai saja kehidupan fiksi itu ada di dalam dunia nyata. Benar, kehidupan fiksi terkadang selalu indah!
***
"Tidak ada kata persahabatan, yang ada hanyalah karena kepentingan" dan " bantulah sesama karena perintah Tuhan-mu" kata-kata ini yang menjadi rujukan paling jitu katika saya kecewa karena kawan. Kata-kata ini juga yang menguatkan hati saya supaya tidak gampang kecewa. Bukan berarti saya membenci yang namanya persahabatan, namun pertemanan yang tidak pernah saya minta dan mulai selalu berujung pahit dan luka. Saya pikir tidak ada orang yang tidak mau memiliki kawan atau sahabat, semua orang pasti mau memilikinya meski tidak dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, kenapa saya tidak pernah berani untuk memiliki komitment untuk bersahabat dengan seseorang atau dua orang atau tiga orang atau lain-lain, karena saya tipe orang yang tidak berani mempertanggunjawabkan persahabatan karena takut akan Tuhan, saya akan selalu kecewa ketika harapan-harapan hanya saya gantungkan pada manusia.
"They come if they need" ini yang sering terjadi dengan saya: Dia atau mereka akan sangat dekat dengan saya jika mereka lagi sangat membutuhkan pertolongan. Iya, benar, teman itu adalah salah satu jalan keluar yang diberikan Tuhan ketika kamu dalam kesusahan, namun ketika kita harus memenuhi permintaannya rasanya seperti tidak ikhlas. Ingat lagi, berbuatlah karena Tuhanmu. Katika mereka sedang senang, bahkan dia atau mereka tidak pernah ingat dengan kita hingga masa kesulitan datang; itu yang membuat mereka terpaksa lengket lagi dengan kita. Well, mungkin sudah fitrahnya manusia seperti itu. Yang terpenting, siapapun yang meminta pertolongan kepadamu, berikalanlah ia pertolongan semampumu hanya karena Tuhanmu Yang Agung bukan karena ia temanmu atau sahabatmu. Karena itu lebih indah bagimu daripada hanya mengandalkan label persahabatan yang semu maknanya. Tuhan tidak pernah mengecewakanmu, namun manusia adalah otak kekecewaan yang selalu siap mengahampirimu. Karena itu, saya sangat tidak setuju dengan persahabatan yang muluk-muluk. Landaskan persahabatanmu karena Tuhanmu :)
"They come if they need" ini yang sering terjadi dengan saya: Dia atau mereka akan sangat dekat dengan saya jika mereka lagi sangat membutuhkan pertolongan. Iya, benar, teman itu adalah salah satu jalan keluar yang diberikan Tuhan ketika kamu dalam kesusahan, namun ketika kita harus memenuhi permintaannya rasanya seperti tidak ikhlas. Ingat lagi, berbuatlah karena Tuhanmu. Katika mereka sedang senang, bahkan dia atau mereka tidak pernah ingat dengan kita hingga masa kesulitan datang; itu yang membuat mereka terpaksa lengket lagi dengan kita. Well, mungkin sudah fitrahnya manusia seperti itu. Yang terpenting, siapapun yang meminta pertolongan kepadamu, berikalanlah ia pertolongan semampumu hanya karena Tuhanmu Yang Agung bukan karena ia temanmu atau sahabatmu. Karena itu lebih indah bagimu daripada hanya mengandalkan label persahabatan yang semu maknanya. Tuhan tidak pernah mengecewakanmu, namun manusia adalah otak kekecewaan yang selalu siap mengahampirimu. Karena itu, saya sangat tidak setuju dengan persahabatan yang muluk-muluk. Landaskan persahabatanmu karena Tuhanmu :)
No comments:
Post a Comment