Dari pada saya gak menghasilkan apa-apa malam ini, mendingan saya buat postingan di blog. jujur, kerjaan padahal banyak sekali yang harus disiapkan malam ini. tapi, tabiat buruk saya yang belum rampung2 saya perbaiki adalah suka menunda-nunda pekerjaan. suka menunda karena biasanya ide tidak berkompromi dengan ketiga struktur kepribadian saya yaitu id,ego dan duperego saya. Gawat! daripada rugi menghabiskan malam-malam Tuhan tanpa ada sesuatu yang saya kerjakan, maka blog adalah bentuk pelarian sejati. Oke, saya ini adalah orang yang paling bodoh yang pernah saya kenal di muka bumi Tuhan ini. tidak ada lain. bagaimana tidak, tes SPMB saja tidak bisa lulus. Oalah...yang paling bodoh itu karena saya tidak pintar menulis ilmiah. ini adalah kezaliman! yang terbodoh lagi adalah saya tidak pernah lulus tes bahasa Inggris dan Arab. Ini adalah kedurjanaan! Bayangkan saja, ini sebenarnya tidak layak terjadi pada diri saya, karena saya sudah belajar bahasa inggris khususnya dari kelas 6 Sekolah Dasar sampai saya siap Strata 1 atau belajar bahasa arab dari kelas 1 SMP sampai siap Strata 1. Tapi, kenapa saya tidak bisa juga????? Refleksi diri. Ini adalah kekejaman. Bagaimana ini bisa terjadi? berarti proses belajar yang sudah saya lakukan hampir 18 tahun belum ada produk dan perubahan apa-apa pada diri saya. Untuk apa saya belajar jika saya tidak melakukan perubahan paling tidak pada diri saya??
Saya jadi bertanya-tanya, kenapa orang jaman dahulu yang belajar ilmu katakanlah seperti ilmu bahasa inggris, arab atau bahkan belanda , tidak memerlukan waktu yang lama dan bahkan memiliki kecepatan analisis yang luar biasa. Dengan bahasa, mereka dengan mudahnya memahami berbgai kitab atau buku dalam berbagai macam bahasa asing. Dan ilmu mereka itu terasa lebih berkah ketika mereka ajarkan kepada anak-anak murid mereka. Sepertinya, mereka mudah dan cepat sekali dalam belajar bahasa tidak perlu buang-buang waktu seumur hidup hanya untuk belajar bahasa tanpa ada hasil apa-apa seperti yang saya rasakan sekarang.
Suatu hal yang mungkiin perlu dipertanyakan kembali kenapa anak pesantren yang notabennya adalah kuat di bahasa asing seperti inggris dan arab atau bahkan yang sarjana di keguruan Bahasa Inggris sekali pun tetap ingin atau ada yang terpaksa mengikuti les bahasa inggris yang jelas-jelas mereka telah bosan mempelajarinya sedari sekolah dasar sampai di perguruan tinggi.
Sungguh kita telah bermain dengan waktu!
Taubat bahasa itu, sangat penting! Namun, tidak berarti seumur hidup kita habis hanya untuk belajar fokus hanya satu bahasa tanpa ada perubahan yang signifikan. Untuk apa kita kuliah di bahasa iNggris dan akhirnya juga ikut les dengan dalih ilmu yang diajarkan di perguruan tinggi belum maksimum sebagaimana syarat yang dimintakan oleh berbagai program beasiswa ke lua negeri. Aneh! sekali lagi, sangat aneh!
Dari tulisan saya juga sudah jelas tergambarkan bahwa saya ini orang yang benar-benar bodoh, belum pernah saya menjumpai orang yang sedungu ini. Ya nasiiiiibb.....:)
No comments:
Post a Comment